Entri Populer

Selasa, 05 Februari 2013

3 Sum


rawa kucing scene

Omnibus yang terdiri dari 3 film pendek dari tiga genre berbeda; horor thriller, drama, dan aksi. Menarik dari segi penggarapan yang segar dan ragam  inovasi. Sesi drama tampak lebih rapih dan menjanjikan.  







#1 Insomnight




Film dibuka dengan seorang pria (Winky Wiryawan) yang gelisah tak bisa tidur. Insomnia, gangguan tak bisa tidur malam hari dan penonton diberi tahu lewat jam digital di samping tempat tidur, kalau waktu beranjak tengah malam, dini hari, hingga keesokan paginya.
Si pria eksekutif muda punya kekasih Nina. Mereka sudah lama pacaran dan akan menikah. Semua tampak sempurna, tapi ada satu masalah yang tersimpan rapih dan baru terungkap hingga di akhir film.
Selain menonjolkan karakter pada ekspresi si pemeran, penulis dan sutradara Witra Asliga dan Andri Chung mencoba memberi kesan nuansa kelam di gambar yang sedikit buram dan gelap. Ada beberapa kejutan yang memberi kesan seram di beberapa adegan, tapi tidak begitu menakutkan.
Sayangnya Insomnight bertempo agak sedikit lambat dan hanya memberi ruang pada satu peran, sehingga membuat ketertarikan menurun di tengah film. Kesan seram yang dituju juga tidak begitu sampai, jadi kurang berasa gregetnya.

#2 Rawa Kucing 


Dari awal film ini sudah berasa komedinya dan klasik dengan penanda lokasi di Rawa Kucing di tahun 1980. Para pemeran semuanya janggal, kalau tidak mau dibilang unik atau alien. Ada wanita tua berambut junkies, pria pesolek berkumis, perempuan muda dengan pakaian separuh modis, dan gigolo gagu dengan dada berbulu.
Sudah menarik, bukan? Ok, masih ada yang lebih menarik dari para pemeran alien ini.
Ayin, si pemeran utama ternyata sedang berulang tahun, dan ia mau kado: gigolo segar alias perjaka. Maka hadirlah, Welly, tampan tapi sayangnya gagu yang dikirim dari Rawa Kucing oleh germo bertubuh tambun. Insiden demi insiden hadir dengan cermat dan hemat. Setiap adegan menjadi penanda yang mengarah pada satu akhir yang mengejutkan.
Sekiranya tidak ada lagu penutup yang verbal, Rawa Kucing menjadi film yang asik dan mungkin lebih dari itu. Andri Chung sebagai sutradara berhasil membuatnya menarik, dan berkesan. Seandainya bisa dibuat versi film panjang.

#3 Impromptu 


Dengan beberapa adegan laganya, film ini saya masukkan kategori film aksi. Siapa yang tidak senang dengan peran heroik ketika antagonis menjatuhkan lawan dengan pukulan-pukulan berkoreo apik? Apalagi kalau yang menjadi hero adalah perempuan cantik dengan gaun malam yang elegan.
Menjanjikan, bukan?
Ah film ketiga ini sudah menarik sampai di sana. Tapi sayangnya, lagi-lagi ada yang membuat cela. Diantaranya beberapa adegan yang menganggu, seperti penempatan produk sponsor, atau adegan kunci yang hadir tanpa penjelasan lebih lanjut yang membuat penonton masih bertanya-tanya, tapi kemudian sudah sampai di akhir film.

Sutradara william chandra sepertinya sudah berusaha maksimal. Setidaknya adegan aksi yang disuguhkan cukup asik dan membuat yang nonton, membela si protagonis.setelah Iko uwais di The Raid, Hannah Alrasyid dalam Impromptu tak kalah mencuri perhatian.

Secara keseluruhan, 3Sum adalah film omnibus yang menjanjikan dari debut sutradara yang serius berupaya memberikan film Indonesia yang baik. Dan upaya itu semestinya mendapat tempat lebih baik. Siapa tahu bisa lahir karya berikutnya yang lebih menjanjikan dan memberi warna baru di kemudian hari. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar