Love of Siam
“I can’t be your boyfriend, but it doesn’t mean i do not love you,”
Tong dan Mew kecil bertemu tak sengaja. Tong meludah permen
karet yang jatuh di kepala Mew, dan rasa bersalah muncul. Saat Mew dibully di
sekolah, Tong mencoba membantu, tapi malah dipukuli. Pengalaman itu menjadi
ikatan tersendiri.
Rumah mereka bersebelahan. Mew tinggal bersama neneknya yang
hobi main piano. Sementara, Tong, tinggal bersama orangtua dan kakaknya Tang.
Saat Tang menghilang sehabis liburan, kehidupan Tong berubah menjadi lebih
suram. Ayahnya depresi. Ibunya mencoba untuk tegar. Sementara Tong kehilangan
arah.
Enam tahun berlalu, dia bertemu kembali dengan Mew. Tong
sudah berpacaran dengan Donut, gadis tajir yang masih kekanak-kanakan.
Sementara Mew, jadi ketua boyband bernama August yang sukses. Mew tidak hanya
jago nyanyi tapi juga mencipta lagu.
Katanya; Inspirasi
datang ketika lo jatuh cinta. Dan itulah yang dirasai Mew. Inspirasi lagu
datang begitu ia ingin menyampaikan sesuatu untuk Tong. Rasa yang disimpannya
erat, sampai suatu kali di satu malam ia nyanyikan dengan sepenuh hati. Tong
menangkap maksudnya. Dan malam itu, mereka bicara dari hati ke hati di taman,
dan berciuman.Situasi makin kompleks ketika Ying, gadis yang menaruh hati
pada Mew menyadari kalau pria yang disukainya ternyata justru jatuh hati pada
Tong. Begitu juga ibunya Tong, tidak rela kalau anak satu-satunya yang tersisa
harus menjadi gay.
Sukses Pertama
Di film yang dibuat matang dan menjadi box office di tahun
2007 ini, Mario berperan sebagai Tong dan berhasil. Cerita mengalir dengan
kemasan yang sangat baik. Sinematografi, karakter, musik, dan semua elemen
pendukung seperti satu paket yang asik. Tidak cheesy, tidak pula begitu
melankolis. Drama yang kemudian menjadi universal tentang keluarga,
persahabatan, cinta dan cita-cita.
Sutradara Chukiat Sakweerakul benar-benar berhasil meramu
film ini dengan baik, dan pantas kiranya kalau Thailand dengan bangga
mengirimkannya untuk masuk seleksi Oscar tahun 2008. Dan buat Mario, film ini
mengantarkannya meraih berbagai penghargaan dan di luar itu, dia mencapai
popularitas tak terbatas.
Aktingnya sebagai Tong yang galau juga cukup meyakinkan. Ada
saat-saat tertentu yang kemudian sangat mengena. Seperti adegan dimana ia harus
bingung memilih, antara kekasih, keluarga, atau cinta yang tak ia mengerti.
Wajahnya sendu tapi masih bisa tersenyum saat berhadapan
dengan Mew. Atau meragu saat harus memeluk Mew saat tidur bersama. Atau tampil
meyakinkan saat harus menciumnya. Dan mengakhiri semua dengan tegar tanpa harus
menangis.
Love of Siam
menjadi awal yang indah untuk mencapai sukses pertama.
Friendship
“Bagiku kamu bukan sahabat,” -
Apa arti persahabatan? Ikatan teman bukan pacar.
Tidak sedangkal itu. Friendship
mengusung kisah persahabatan remaja saat para tokoh masih di bangku sekolah.
Diawali dengan keinginan untuk reuni setelah hampir sepuluh tahun berlalu,
kisah masa indah di SMA itu kembali berulang.
Suatu kali, di kelas Signha, kedatangan murid baru. Namanya Mituna. Anaknya pendiam tak banyak bicara. Signha and the gank suka iseng. Mereka
kerap mengerjai Mituna yang kemana-mana selalu bertiga dengan teman perempuannya.
Sifat Mituna yang pendiam membuat Signha makin penasaran. Dia
melakukan apa saja, bahkan membuat Mituna tersudut dan hampir menangis. Tapi
lagi-lagi Mituna diam, tak membalas apapun perlakuan Signha. Hingga satu kali
kemarahannya memuncak, Signha terdesak. Ia merasa bersalah.
Kisah mengalir semua jadi membaik. Gank Signha dan gank Mituna
bergabung. Mereka bermain bersama. Semua lalu melihat ada hubungan khusus
antara Signha dan Mituna. Dan diam-diam,
ada yang menaruh hati dan kecewa. Kisah cinta dalam persahabatan ini makin
kompleks ketika sudah memasuki masa akhir sekolah.
Signha dan Mituna terpisahkan takdir. Di saat berita kelulusan
keduanya saling mencari. Tapi takdir berkata lain. Ada insiden yang kemudian
baru terungkapkan sepuluh tahun kemudian. Saat reuni itu digelar.
Karakter Kuat
Beruntung Mario mendapatkan karakter yang kuat di film ini
dan tersampaikan dengan baik. Pendalaman dan alur yang mengalir dengan baik
membuat Friendship cukup seru diikuti. Ada saat sedih, gembira, dan emosi turun
naik yang terbangun dengan pas.
Dan lagi-lagi secara mengejutkan, film ini menegaskan kalau
remaja Thailand, mungkin beberapa diantara mereka sudah menghadapi kesulitan
hidup dan matang lebih cepat. Mereka menghadapi hidup dengan sikap yang tenang
dan memahami.
Saat tokoh Mituna diam, itu bukan berarti dia mengalah pada
keadaan. Tapi ada rasa yang ia pendam, tak tersampaikan. Di luar itu, ia
menjalani hidup tanpa harus menangisi kesedihan dan melihat iri pada
teman-temannya yang lebih beruntung.
Film ini tidak hanya mencerahkan untuk anak-anak remaja di
sekolah yang kerap berhubungan dengan bullying, pertemanan segeng, atau saat
jatuh cinta. Friendship berhasil mengusung drama yang asik dan menyentuh. Penonton
dibuat tertawa tapi juga menahan haru.
First Love/ A Little Thing Called Love
“Cinta adalah sesuatu yang membuatmu menjadi lebih baik,” –
Shone adalah siswa populer di sekolah. Wajahnya ganteng,
ketua kelompok, jago basket, pokoknya sempurna. Maka, siapapun akan jatuh hati.
Termasuk Nam, cewek tidak populer yang berwajah buruk rupa, berkulit hitam, tidak
terawat, berkacamata.
Tapi Nam mencintai Shone dengan serius. Tak sedikit pun rasa
itu berkurang. Sesekali ia sengaja permisi ke luar kelas hanya untuk melihat
Shone. Atau menggaguminya dari jauh.
Suatu kali, mereka berkesempatan bertemu. Nam mendapat
kesempatan jadi pemeran Snow White. Shone termasuk panitia. Meski meragu, Nam
tampak sangat canggung. Shone mengetahuinya, dan sepertinya ia memendam rasa
yang sama, tapi tidak begitu kentara.
Usai Snow White, kesempatan lainnya adalah saat Nam lagi-lagi
terpilih untuk jadi leader marching band sekolah yang akan dibawa arak-arakan
di sepanjang jalan kota. Menjadi leader otomatis akan mendapuknya jadi wanita
tercantik, dan karena itu ia di-make-over.
Di saat yang bersamaan, sahabat dekat Shone, Dion datang dan
jatuh hati. Dia menembak Nam, dan Nam tidak menjawab tak juga menolak. Demi
dekat dengan Shone, ia menerima, tapi hatinya berontak. Hubungan itu kacau.
Sementara Shone berjanji tak akan merebut Nam.
Lebih Baik
images: enjoythaimovies.com, asianwiki.com, aznpic.com |
Mario bermain cukup bagus.
Walau pada dasarnya film ini sangat komikal, lagi-lagi, drama yang
diusung film Thai satu ini sangat menarik untuk diikuti. Ada adegan komedi yang
maksimal membuat tawa, ada juga saat semua terharu dan mengundang air mata.
Mario tertolong dengan skrip dan pemeran pendukung yang juga
bermain total, seperti peran Nam dan ibu guru yang selalu mencuri perhatian di
setiap kemunculannya. Jatuh bangun emosi dikemas dengan sangat baik melalui
alur cerita yang natural dan sangat mungkin terjadi di kehidupan nyata. Penonton
seperti dibawa berkaca pada masa-masa sekolah yang indah.
Dan Mario Maurer makin dibuat ganteng di film ini. Tapi di
luar itu, ia juga mengusung karakter rendah hati yang membuatnya sempurna dan
jadi role model. AH, coba film remaja Indo dikemas seperti ini; karakter dan
alur cerita yang dieksekusi dengan matang. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar