Jilbab, Waria dan Jakarta
Sebuah
fim yang indah dengan karakter dan dialog yang mengalir alami. Ketika seorang
anak perempuan berjilbab melakukan perjalanan ke Jakarta menemui ayah yang
sudah lama meninggalkannya yang ternyata seorang waria.
Duduk dalam sebuah kereta yang sedang
berjalan, seorang perempuan berjilbab tampak resah. Dia memandangi secarik
kertas alamat yang nantinya beberapa menit kemudian kita ketahui, dia sedang mencari
seseorang.
Namanya Cahaya (Raihaanun). Tepat di alamat
yang tertera, dia mendapati para banci Taman Lawang (tempat kumpul waria
pekerja seks komersil di Jakarta) sedang berjejer di pinggir jalan. Dia
lalu bertanya, “Ada yang tahu Syaiful?”.
Hampir semua menggeleng. Tapi ada satu yang kemudian berseru kalau yang
dimaksud itu ‘Ipuy’ bukan Syaiful, dan menunjuk ke salah satu diantara mereka.
Dalam jarak dua meter Cahaya memandangi lekat
ayahnya (Donny Damara) yang kini bersosok perempuan dengan rambut panjang
(wig), muka penuh polesan bedak, baju merah ketat menyala dan sepatu berhak
tinggi. Keduanya bertatap lama, seolah berdiam untuk satu hal: menerima atau
menolak kenyataan?