Entri Populer

Selasa, 10 April 2012

A Single Man



Film A Single Man bukan sekedar film cinta sesama jenis. Tom Ford sebagai sutradara menjadikannya drama yang sangat sentimental dan menyinggung tema universal akan rasa kehilangan dan kesendirian. Ceritanya mengalir, menyentuh dan menggugah emosi.

Judul : A Single Man (2009)
Sutradara : Tom Ford
Pemain : Colin Firth, Julianne Moore
Produksi : Artina Films
> tiga bintang




Dikisahkan, pada November 1962, George, seorang professor sastra Inggris, masih dirundung rasa berduka karena kehilangan pasangan hidupnya, Jim. Peristiwa kecelakaan delapan bulan lalu yang merenggut nyawa orang yang ia kasihi selama 16 tahun itu terus membayanginya, hingga terbawa ke dalam mimpi.

Satu hari, saat terbangun dari mimpi, ia memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Hari itu ia menyiapkan segala sesuatunya, dari mulai surat wasiat, pakaian, mengambil semua tabungan, serta membeli peluru untuk pistol yang akan ia gunakan untuk bunuh diri. Baginya, ini adalah hari terakhir.

Cerita mengalir selama satu hari yang menjadi hari terakhir bagi George. Ia menjalani rutinitas seperti biasanya. Bangun pagi dan berpakaian rapi. Rumahnya sepi, hanya ada dia dan pembantu yang datang untuk membereskan rumah. Lain dari biasanya, hari itu George memuji sang pembantu dan memeluknya. 


Sambil menjalani aktivitas, kenangan indah bersama Jim selalu melintas dan membuat cerita kembali ke masa lalu. Saat masa berjemur berdua di pantai, membaca buku, hingga pertemuan pertama kali di bar.

Kepedihan amat kentara di wajah dan bahasa tubuh George. Saat Jim meninggal, hanya kepada Charley, teman wanitanya yang menjadi tempat ia mengadu.

Di hari terakhirnya itu, George bertemu dengan orang-orang yang berada di sekitarnya. Seperti keluarga tetangga dengan tiga orang anaknya, gigolo asal Spanyol yang tampan bernama Carlos, serta mahasiswa yang menaruh simpati padanya, Kenny.

Tak mudah bagi George untuk menarik pelatuk pistol. Ia ingin meninggal secara elegan. Bunyi telepon mengubah nasibnya. Ia berbincang dengan Charley hingga larut. Minum di bar dengan Kenny yang berlanjut dengan berenang dan curhat dari hati ke hati. Nasib menentukan kematian George dengan cara yang berbeda.

Beban Kehilangan 

Dengan tema yang diusungnya, film ini menjadi sangat universal. Terlepas dari balutan cinta sesama jenis tokoh utamanya. Ia menyentil rasa kehilangan yang dialami setiap orang, kesendirian, rasa terisolasi sekaligus ingin berhubungan dengan orang lain. Dari setiap detail, film ini juga menyinggung sisi terdalam manusia, yang selalu menjaga harkat dan merasa terbebani karenanya.

Tom Ford, yang untuk kali pertama menyutradarai film, membuatnya dengan sangat personal dan berhasil. Film ini, ia adaptasi dari novel berjudul sama karya Christopher Isherwood yang terbit tahun 1964. Karena setnya tahun 1960-an, maka kostum dan semua arsitektur bangunannnya juga menggambarkan keadaan pada tahun itu.

Lewat pemainan akting Colin Firth sebagai George, film ini mengalir dan menggugah emosi. Aktor yang pernah bermain di Love Actually dan Mamma Mia! ini berhasil menyampaikan tokoh yang sedang didera rasa kehilangan, kesendirian dan kepedihan yang mendalam.

Adegan menangis saat menerima kabar kematian Jim menjadi sangat begitu pedih dibawakan Colin. Lewat ekspresi, cara pandang, dan bahasa tubuh gundahnya, film ini sudah tersampaikan tanpa banyak narasi. Begitu juga saat dari balik jendela, ia menatap keluarga di sebelah rumah dengan tiga anaknya yang ceria. Yang berbanding terbalik dengan hidupnya yang sepi di rumah besar dan tertata rapi.

Namun, dialog yang panjang antara George dan Charley bisa jadi begitu terasa lambat. Dialog yang dipenuhi rasa penasaran akan hubungan keduanya ini mengalir dengan porsi cukup banyak diantara rasa gundah George yang sudah menyiapkan segala sesuatu untuk proses kematiannya.

Meski dibuat personal dan menjadi debutnya, Tom bisa dibilang berhasil. Beberapa penghargaan sebagai penanda juga diraih dalam beberapa festival film, diantaranya Venice International Film Festival. Colin untuk kali pertamanya meraih penghargaan sebagai The Best Actor. Setelah itu, film ini kemudian juga didistribusi ke seluruh dunia. * rai

1 komentar: